TEKNIK BERTANYA DAN MEMBERI MOTIVASI
- Taksonomi
Bloom
Pada tahun 1956 Benyamin Bloom menyampaikan gagasannya
berupa taksonomi tujuan pendidikan dengan menyajikannya dalam bentuk hierarki.
Tujuan ini dimaksudkan untuk mengkategorisasi hasil perubahan kognisi
pada diri siswa sebagai hasil sebuah pembelajaran. Bloom dalam taksonominya,
yang disebut taksonomi Bloom, hanya memasukan perubahan-perubahan mental
yang dapat terukur dan teramati.
Taksonomi Bloom yang dimaksud terdiri atas[1]:
v Pengetahuan (knowledge), selanjutnya
disebut C1
v Pemahaman (comprehension),
selanjutnya disebut C2
v Penerapan (application), selanjutnya
disebut C3
v Analisis (analysis), selanjutnya
disebut C4
v Sintesis (synthesis), selanjutnya
disebut C5
v Evaluasi (evaluation), selanjutnya
di sebut C6
- Strategi
Mengajukan Pertanyaan
Ketika seorang guru matematika mempersiapkan
pembelajaran, sebuah topic atau unit, ia seharusnya menentukan dua jenis tujuan
tujuan terlebih dahulu. Pertama tujan dari materi matematika yang diajarkan dan
kedua adalah tujuan-tujuan kognisi yang sesuai dengan sifat materi dan
karakteristik siswa yang akan dihadapi
Suatu hal yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar
matematika adalah mengajukan pertanyaan (asking question). Dalam kenyataannya,
mengajukan pertanyaan atau bertanya adalah pusat aktivitas dalam sebagian besar
strategi belajar mengajar matematika dan dalam prosedur evaluasi hasil belajar.
George polya menekankan bahwa pemecahan masalah dan metode penemuan dalam
matematika sebagai sesuatu yang bagus dan potensial untuk digunakan sebagai
strategi mengajukan pertanyaan dalam proses belajar mengajar matematika.
Strategi mengajukan pertanyaan dapat bermanfaat dan
digunakan dalam mempertemukan sejumlah tujuan belajar yang banyak dan
bervariasi, baik dalam strategi pembelajaran berkelompok maupun pembelajaran
secara individual.Bila kita ingin mendapatkan jawaban dengan tingkat kognitif
atau afektif yang lebih tinggi, maka guru harus menggunakan strategi mengajukan
pertanyaan yang bersifat lebih tinggi pula.
Strategi mengajukan pertanyaan dapat dengan cara menggunakan
metode Tanya jawab yang secara langsung sangat efektif untuk mereview
topik-topik atau unit-unit secara cepat setelah mereka memperoleh sesuatu. Sesi
review dapat pula digunakan untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi
tes sekaligus untuk memperoleh gambaran apakah mereka telah tuntas memahami
materi-materi yang talah diajarkan yang merupakan materi prasyarat untuk
topic-topik berikutnya[2].
Strategi mengajukan pertanyaan dapat pula digunakan dalam
penyajian dan diskusi tentang topic atau unit baru. Fakta, kemampuan, konsep,
dan prinsip-prinsip matematika dapat dipelajari melalui penggunaan
teknik-teknik mengajukan pertanyaan yang sesuai dan relevan. Melalui pertanyaan
yang relevan guru dapat melacak berapa jauh siswa dapat memahami apa yang telah
disampaikan dan hal-hal apa saja yang masih belum dikuasai dengan mantap. Untuk
hal ini, guru dapat menggunakan kata-kata kunci “mengapa”,”bagaimana”, atau
“dimana” untuk melihat paham tidaknya siswa atas sesuatu yang telah diberikan
sebelumnya
- Tipe-Tipe
Pertanyaan
Tipe-tipe pertanyaan yang guru dan siswa ajukan dalam
kegiatan pembelajaran matematika seharusnya merujuk pada tujuan kognitif dan
afektif dari pembelajaran yang dilakukan.
Sebelum guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran dan materi matematika kepada siswa, mereka sebaiknya
mencobakan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk dijawab
sendiri. Hasil dari bertanya kepada diri sendiri oleh guru dapat dijadikan
sebagai pertimbangan apakah sebuah pertanyaan layak diajukan kepada siswa atau
tidak.
Beberapa contoh tipe-tipe pertanyaan yang dapat digunakan
sebagai panduan dalam pembelajaran matematika :
a.
Pertanyaan yang berkenaan dengan
pengetahuan tentang fakta, contoh:denagan cara bagaimana kita menunjukkan 6
dibagi 3 adalah 2?
b.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
pengetahuan tentang keterampilan. Contoh:apa langkah pertama yang hareus
dilakukan dalam mengerjakan 3 ½ : 5 ¼?
c.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
pengetahuan tentang konsep. Contoh: apakah definisi sebuah vector ?
d.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
pengetahuan tentang prinsip. Contoh: bagaimanakah rumus umum volume sebuah
kerucut ?
e.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
pemahaman tentang fakta.
Contoh
: mengapa x0 didefinisikan sebagai 1 untuk x tidak = 0
f.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
pemahaman tentang keterampilan
contoh
:jelaskan mengapa 2 Ö5 * 3Ö5 -5 =25 ?
g.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
pemahaman tentang konsep. Contoh :mengapa bilangan-bilangan ganjil dikalikan
dengan bilangan genap selalu menghasilkan bilangan genap ?
h.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
pemahaman tentang prinsip. Contoh:mengapa pembagian dengan bilangan nol tidak
di defenisikan?
i.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
penerapan tentang keterampilan. Contoh: bila kita meminjam uang dari bank,
lebih untung cara perhitungan bunga efektif atau perhitungan bunga flat ?
j.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
penerapan tentang konsep. Contoh: diantara yang berikut ini, manakah yang
merupakan persamaan lingkaran?
a.
Y2= x2 +25
b.
2y2= 18-2x2
c.
X+y=9
d.
X2-y2=16
k.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
pernerapan tentang prinsip,
Contoh
: manakah yang lebih luas kebun yang berbentuk persegi panjang dengan panjang
314 m dan lebar 12m atau kolam renang yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari
lingkaran 12 m?
l.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
analisis tentang fakta. contoh:mengapa (-1)6/2¹(-1)3?
m.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
analisis tentang keterampilan. Contoh: jelaskan mengapa langkah pertama dalam
mencari 3/4 : ½ adalah menjadikannya 3/4 X 2?
n.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
analisis tentang konsep,
Contoh:
mengapa sebuah relasi belum tentu merupakan sebuah fungsi?
o.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
analisis tentang prinsip,
Contoh:
mengapa setiap persegi panjang?
p.
Pertanyaan yang berkenaan dengan
sintesis tentang fakta,
contoh:
Ani lebih tua dari Budi, Budi lebih tua dari Candra, Candra lebih muda dari
Deni. Siapakah yang lebih muda?
q.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
sintesis tentang keterampilan. Contoh:mana yang lebih menguntungkan membeli
celana dengan harga Rp.54.000,00 dengan diskon 15% atau membeli celana seharga
Rp.49.500 tanpa diskon?
r.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
sintesis tentang konsep. Contoh:mengapa himpunan semua bilangan riil X
dengan operasi-operasi penjumlahan baku dan perkalian baku adalah sebuah ruang
vector?
s.
Pertanyaan yang b erkaitan dengan
sintesis tentang prinsip,
Contoh
:perlihatkan bahwa jika a adalah matriks m * n dan A(BA) didefenisikan, maka b
adalah matriks n*m
t.
Pertan yaan yang berkaitan dengan
evaluasi tentang fakta,
contoh
:selisiki manakahn yang merupakan fungsi genap diantara fungsi-fungsi berikut:
a. f(x) = 3 x2-5 b. g(x0 = 2Öx+7
c. t(x) = -4x3
u.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
evaluasi tentang keterampilan. Contoh : dengan cara manakah dalam menyeleseikan
sebuah system persamaan linier yang paling efektif , dengan cara substitusi,
eliminasi atau operasi baris elementer.
v.
Pertanyaan yang berhubungan dengan
evaluasi tentang konsep.
Contoh
: tentukan konsep-konsep matematika apa sajakah yang banyak digunakan dalam
bidang kimia ?
w.
Pertanyaan yang berkaitan dengan
rvaluasi tentang prinsip.
Contoh
:diketahui sejumlah bangun geometri datar, yaitu persegi, persegi panjang,
segitiga, lingkaran, belah ketupat, jajaran genjang, laying-layang, dan
trapesium. Buatkan hubungan diantara mereka dalam bentuk diagram peta konsep!
x.
Pertanyaan yang berkenaan denagn
penerapan tentang fakta.
contoh
: tentukan hasilnya bila ¼ x 6 : 21/2?
- Mengembangkan
Strategi Bertanya yang Efektif
Sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk sejumlah siswa,
seringkali tidak dapat di jawab oleh semua siswa. Hal ini dikarenakan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang mereka miliki untuk menjawab
pertanyaan tersebut masing-masing tidak sama.
Siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah sebaiknya
terlebih dahulu diberi pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang
fakta dan keterampilan. Selanjutnya baru diberi pertanyaan yang mempunyai
tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Siswa yang mempunyai kemampuan matematika lebih sering kali
mendominasi kelas. Dominasi siswa yang berkemampuan matematika lebih perlu
dihindari karena akan mengesampingkan keberadaan siswa-siswa yang berkemampuan
rendah.
Strategi pemberian pertanyaan dalam pembelajaran matematika
akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar selama diberikan
secara efektif dan proporsional.
- Motivasi
1.
Pengertian motivasi
Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan[3].
Dalam perumusan ini kita dapat melihat bahwa ada 3 unsur
yang saling berkaitan:
·
Motivasi dimulai dari adanya
perubahan energi dalam pribadi
·
Motivasi ditandai dengan timbulnya
perasaan afektive arousal
·
Motivasi ditandai dengan
reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan
2.
Fungsi motivasi
Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta
mengubah kelakuan. Fungsi motivasi adalah:
Ø Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan,
tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
Ø Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan yang di inginkan.
Ø Sebagai penggerak. Yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil.
Basar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
3.
Cara menggerakkan motivasi belajar
siswa
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakan atau
membangkitkan motivasi belajar siswa, antara lain[4]:
§ Memberi angka
Murid
yang mendapat angka baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih
besar, dan sebaliknya.
§ Pujian
Pujian
dapat menimbulkan rasa puas dan senang pada siswa
§ Hadiah
Cara
ini dapat dilakukan dalam batas-batas tertentu. Misalnya memberi hadiah
pada akhir tahun ajaran yang menunjukan hasil belajar yang baik.
§ Kerja kelompok
Kadang-kadang
perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat
dalam belajar.
§ Persaingan
Persaingan
memberikan motiv-motiv sosial pada murid. Hanya saja persaingan individual
memberikan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan.
§ Sarkasme
Adalah
dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang. Dalam
batas tertentu sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama baik, tapi
di pihak lain tidak, karena siswa merasa dirinya di hina
§ Penilaian
Penilaian
secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar. Oleh karena siswa memiliki
kecendrungan untuk memperoleh hasil yang baik.
§ Karya wisata dan ekskursi
Cara
ini dapat memberikan pengalaman langsung dan bermakna bagi siswa. Suasana bebas
, lepas dari keterikatan ruangan kelas, bermanfaat untuk menghilangkan
ketegangan yang ada sehingga belajar lebih menyenangkan.
§ Film pendidikan
Dengan
film pendidikan para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan satu unit
cerita yang bermakna.
§ Belajar melalui radio
Mendengarkan
radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru, tetapi radio tidak
mungkin menggantikan kedudukan guru dalam belajar.
4.
Mendiagnosis dan memberikan motivasi
belajar
Motivasi belajar seseorang dipengaruhi oleh emosi.
Adapun hal yang dapat mengakibatkan masalah yang berkaitan dengan emosi siswa
diantaranya:
o
Lingkungan belajar siswa yang kurang
kondusif
o
Polusi sosial yang berasal dari
lingkungan siswa yang berdampak terhadap pola sikap dan pola tindak siswa.
o
Pengalaman dalam lingkungan
keluarga.
o
Perubahan system nilai sosial.
Rendahnya motivasi belajar siswa dapat diakibatkan oleh
beberapa hal diantaranya[5]:
a.
Kegagalan berulang yang dialami oleh
siswa dalam melakukan aktifitas- aktifitas yang berkaitan dengan matematika
b.
Pengalaman-pengalaman yang dialami
oleh siswa sebelumnya yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dalam
belajar matematika
c.
Ketidakserasian dalam berinteraksi
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru.
d.
Kekeliruan siswa dalam memaknai dan
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam matematika.
Agar para siswa lebih termotivasi dan
bersungguh-sungguh dalam belajar matematika, guru seharusnya[6]:
ü Memperlihatkan betapa bermanfaatnya
matematika bagi kehidupan melalui contoh-contoh penerapan matematika yang
relevan dengan keseharian siswa.
ü Menggunakan teknik, metode, dan
pendekatan pembelajaran matematika yang tepat sesuai dengan karakteristik topic
yang disajikan.
ü Memanfaatkan teknik, metode, dan
pendekatan yabg bervariasi dalam pembelajaran matematika agar tidak monoton.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa salah
satu metode dalam mengajar adalah metode Tanya jawab. Strategi mengajukan
pertanyaan dapat bermanfaat dan digunakan dalam mempertemukan sejumlah tujuan
belajar yang banyak dan bervariasi, baik dalam strategi pembelajaran
berkelompok maupun pembelajaran secara individual.Bila kita ingin mendapatkan
jawaban dengan tingkat kognitif atau afektif yang lebih tinggi, maka guru harus
menggunakan strategi mengajukan pertanyaan yang bersifat lebih tinggi pula.
Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh
motivasinya dalam belajar. Yang mana motivasi itu adalah perubahan energy dalam
diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
- Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bisa memberi kesempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.